Polda Metro Jaya baru saja mengungkap praktik ilegal yang melibatkan 11 orang tersangka dalam kasus judi online (judol) yang diduga melibatkan pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Mereka dituduh menjalankan bisnis judi online dengan ‘membina’ sekitar 1.000 situs judi yang seharusnya diblokir oleh pemerintah, namun justru dibiarkan beroperasi. Viral Informasi

Dari penyelidikan yang dilakukan, terungkap bahwa setiap situs yang berhasil dihindarkan dari pemblokiran memberi keuntungan besar kepada para pelaku, yakni sekitar Rp8,5 juta per situs. Situs-situs judi ini dibiarkan beroperasi bebas meskipun pemerintah memiliki kewenangan untuk menutupnya. Pembekuan situs dilakukan tanpa sepengetahuan atasan, dengan alasan bahwa para pelaku memiliki akses pengawasan terhadap kegiatan online​

Menurut keterangan dari para tersangka, mereka mengelola lebih dari 5.000 situs judi, dengan sekitar 1.000 situs yang sengaja mereka lindungi dari pemblokiran. Keuntungan yang diperoleh cukup menggiurkan, namun mereka mengklaim bahwa tindakan tersebut tidak melibatkan pihak kementerian. Hal ini menunjukkan adanya celah dalam pengawasan internal Komdigi yang memungkinkan terjadinya praktik ilegal ini​. Viral Informasi

Kasus ini memunculkan keprihatinan mengingat keterlibatan pegawai kementerian yang seharusnya menjadi pengawas aktivitas digital. Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, mengungkapkan komitmen pemerintah untuk memberikan sanksi tegas terhadap individu yang terlibat dalam aktivitas ilegal semacam ini. Langkah tegas ini diharapkan dapat mengurangi dampak buruk dari keberadaan situs judi online yang merugikan banyak orang​

Penyidikan masih terus berlanjut, dan Polda Metro Jaya berharap bisa mengungkap lebih banyak pihak yang terlibat dalam jaringan judi online yang beroperasi tanpa hambatan. Masyarakat kini menanti langkah konkret pemerintah untuk menuntaskan masalah ini dan memperbaiki sistem pengawasan yang ada. Viral Informasi

Baca juga :

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *